06/09/2011

Kemaren ada dua berita heboh yang menggemparkan dunia facebook dan pertwitteran.

Berita pertama, ada wacana bahwa kementerian tempat aku bernaung mulai membatasi kenaikan golongan dari golongan II ke golongan III. Setiap pegawai yang akan melanjutkan pendidikan dari DIII harus menunggu 2 tahun dan HARUS mencoba DIV terlebih dahulu. Artinya, bagi pegawai yang hanya ingin melanjutkan S1, harus tetap mengikuti ujian masuk DIV dan menggagalkan diri selama 2 kali (2 tahun). Yang juga berarti pegawai tersebut harus membuang waktu 4 tahun demi melanjutkan ke S1.
Kalo buat aku sih, ga terlalu ngaruh wacana ini. Satu, karena wacana ini masih belum berupa produk hukum yang berkekuatan. Kedua, karena aku juga ga terlalu ngoyo ngejar S1. Masih banyak yang perlu dilakukan lah.. Tapi gimana buat teman-teman yang pengen mengejar karir? Atau teman-teman yang sudah rindu merasakan bangku kuliah? Ga heranlah kalo mereka jadi heboh kaya gitu..

Berita kedua, ada pengumuman mutasi pelaksana di lingkup Ditjen tempat aku bekerja. Ada dua pegawai di kantor yang kecipratan mutasi ini. Yang satu ke Palangkaraya (not bad lah..), nah yang satunya ke Langsa, Aceh. Padahal, si mas mas yang ke Langsa ini single fighter di kantor. Pokoknya kalo ga ada dia, kantor ga jalan lah.. *lebay
Mas mas ini di kantor kerjaannya buaaaaanyaaak banget. Mulai jadi supervisor, ngerangkap pekerjaan seksi lain, jadi pegawai kesayangan big boss, pokoknya ga mungkinlah ada manusia normal yang bisa gantiin pekerjaan dia yang seabrek ini.
Nah, berita kedua ini yang bikin heboh sekantor. Kalo sampe dia pergi, terus gimana kelangsungan hidup kantor ini? Bisa kacau.. Ditambah lagi mas mas satunya yang ke Palangkaraya itu juga kerja di FO, dan belum ada yang gantiin juga.Habis sudah..

Aku suka ga habis pikir sama orang-orang yang ada di atas sana. Tidakkah mereka berpikir sedikit tentang nasib pelaksana yang ada di daerah?

Salam... :)